Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tercatat sebagai perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak. Data tersebut diambil dari data rekapitulasi izin belajar dan pelaporan mahasiswa asing Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek.
Tercatat dalam data rekapitulasi tahun 2021 tersebut, total mahasiswa asing di ITS berjumlah 1.793 mahasiswa. Dengan rincian 65 mahasiswq S1, 63 mahasiswa S2, 9 mahasiswa S3, 1.564 mahasiswa short-course (program jangka pendek), 11 mahasiswa magang, dan 81 mahasiswa student exchange (pertukaran pelajar).

Direktur Kemitraan Global (DKG) ITS Maria Anityasari mengatakan, lonjakan mahasiswa tersebut dilatarbelakangi dengan adanya pengonsepan mobilitas yang baik di ITS seperti, program magang, student exchange, hingga short-course.

“Sejak 2020, kami berusaha menyelenggarakan virtual mobility yang menarik agar aktivitas internasionalisasi di ITS tetap hidup meski di masa pandemi,” kata Maria melalui keterangan tertulisnya, Minggu (25/9/2022).

Di samping itu, berdasarkan penuturan Maria, peningkatan terjadi usai adanya inovasi baru dari ITS yang sesuai dengan target pasar DKG.

“Sebagai contoh, DKG ITS berhasil melahirkan program baru bertajuk CommTech Nusantara, di mana program ini mengajak para mahasiswa mancanegara untuk belajar harmonisasi dalam kebhinekaan yang ada di Indonesia,” katanya.

Meski demikian, Maria menjelaskan, data tersebut masih bersifat sementara. Sebab, informasi tersebut biasanya dirilis ketika menjelang akhir tahun.

“Penyampaian oleh Dikti saat ini mungkin masih bersifat sementara. Karena tahun 2022 masih belum berakhir,” terangnya.

Adapun untuk short-course sendiri, kata Maria, ITS kerap menerima mahasiswa asing dari Shibaura Institute of Technology (SIT), Jepang untuk di tahun 2022.

Sementara untuk program student exchange, ITS menerima mahasiswa asing yang mayoritas berasal dari Eropa. Begitu pula mahasiswa asal Prancis, Finlandia, Denmark, dan berbagai negara lainnya.

Untuk itulah, Dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri tersebut berharap, raihan ini dapat memotivatis sivitas akademika ITS dalam meraih peringkat 500 besar di dunia.

“Perjuangan kita masih jauh. Namun, prestasi ini lah yang menjadi bukti bahwa ITS memiliki kobaran api semangat yang tak kunjung padam,” pungkasnya.